“Mencari titik temu soal rencana pembangunan kawasan industri dan kota-kota baru,” ucap Andrinof di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Untuk wilayah kawasan industri yang baru tersebut, Andrinof masih belum mengetahuinya karena akan dicari titik temu antara Pemerintah dengan pihak swasta sebagai pengembang kawasan industri.
“Justru itu dicari titik temu wilayahnya mana saja yang diinginkan pihak swasta dan Pemerintah. Kalau Pemerintah berpikirnya jangka panjang, menengah, kalau swasta maunya jangka pendek, yang cepat, yang menguntungkan langsung juga,” papar Andrinof.
Andrinof menjelaskan, arah pemerintah dalam pembangunan kawasan industri yang baru adalah tidak terpusat hanya di Pulau Jawa. Nantinya, pemerintah siap memberikan insentif yang dibutuhkan para investor.
“Kita cari titik temu, kalau kita arahkan tempatnya jauh misalnya di Pulau Jawa nah mereka butuh apa, insentif apa yang diperlukan, karena kita ingin kembangkan daerah-daerah yang baru. Iya daerah Indonesia timur juga termasuk juga wilayah Sumatera, pokoknya luar Pulau Jawa,” imbuhnya.
Tercatat, saat ini dalam RPJMN 2015-2019, pemerintah sudah dan akan membangun 13 kawasan industri yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
“Kita sudah ada RPJMN, ada 13 kawasan industri di luar Jawa, tapi mana yang lebih layak dikerjakan dengan cepat. Masih ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” tukasnya.