Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahwari, membantah telah mengintervensi PSSI terkait penundaan Indonesia Super League (ISL). Menpora menegaskan penundaan kompetisi dikarenakan PT Liga Indonesia sebagai regulator belum memenuhi sejumlah persyaratan.
“Padahal, permintaan persyaratan ini telah dilakukan sejak April 2014 lalu,” kata Menpora saat berkunjung ke Jayapura, Papua Rabu (25/2/2015).
Selanjutnya, Menpora minta dua minggu kedepan, PT Liga Indonesia segera melengkapi persyaratan tersebut.
“Ingat, Pemilu aja ada verifikasi terhadap parpol, kalau satu persyaratan tidak dipenuhi maka parpol tersebut akan digugurkan KPU,” ujar Menpora.
Kepada pihak yang tidak setuju dengan langkah pemerintah ini, Menpora minta mereka membaca statua FIFA.
Penundaan ISL musim 2015 diputuskan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Kemenpora. Kedua lembaga itu sepakat memundurkan jadwal pembukaan ISL karena sejumlah klub belum memenuhi persyaratan yang diminta.
ISL yang awalnya dimulai pada 20 Februari lalu kini dimundurkan ke awal April 2015. Keputusan itu keluar dari PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi saat bertemu dengan perwakilan 18 klub di Bandung, Jawa Barat.
FIFA yang mengetahui kekisruhan ini langsung menyurati PSSI agar induk organisasi sepak bola di Indonesia itu segera menyelesaikan masalah yang ada. Apabila kompetisi kembali molor, FIFA tak segan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.