Di bawah pengawasan ketat, pasien diduga dengan suspect virus Middle East Respiratory Syndrome Corona (MERS) dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara dengan ditemani sang ibu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (24/6/2015), bocah laki-laki berusia tahun itu dipantau secara langsung maupun melalui ruang kontrol. Sebelumnya korban sempat menjalani liburan bersama orang tuanya ke Korea Selatan pada 1 Juni sampai 6 Juni 2015 lalu.
Korban baru mulai dirawat sejak 22 Juni 2015 setelah mengalami gejala-gejala virus MERS, yaitu demam berkepanjangan dan sesak napas.
“Tapi untuk penanganan bayi tidak mungkin sendiri di dalam ruangan sehingga orangtuanya mendampingi. Kita tunggu hasil pemeriksaannya besok. Kalau negatif, kita keluarkan dari ruang isolasi dan masuk ke ruang perawatan,” ucap Direktur RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, dr. Fatmawati.
Sementara itu, guna mencegah merebaknya penyebaran virus MERS di wilayah Korea Selatan, sejumlah warga memakai masker dalam melakukan aktivitas. Alat pendeteksi suhu tubuh juga dipasang di sejumlah titik.
Virus MERS atau syndrom pernapasan timur tengah menjadi wabah penyakit yang ditakuti warga Korea Selatan. Dari 179 kasus virus MERS di Korea Selatan, 27 orang di antaranya meninggal dunia dan 67 orang sembuh.
Virus MERS adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan mulai dari ringan hingga berat. Gejalanya adalah demam, batuk, sesak nafas, dan bersifat akut. Pencegahan dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan. (Vra/Yus)