Setelah sempat tampil kurang meyakinkan ketika bermain imbang 2-2 kontra Paraguay di laga pertama Copa America 2015, Tim Tango mulai menunjukkan kelas sebagai tim bertabur bintang.
Menghadapi sang juara bertahan, Uruguay, Argentina memetik kemenangan tipis 1-0. Kendati menang, suara miring soal tim besutan Gerardo Martino itu tetap terdengar. Maklum, kendati menguasai jalannya pertandingan Argentina cuma mampu menang satu gol.
Dan Sabtu 21 Juni 2015 atau Minggu pagi hari besok, Argentina bakal menguji kemampuan tim semenjana, Jamaika di Estadio Sausalito, Vina del Mar, Chile. Kalau melihat klasemen, Argentina memang di atas angin menatap partai ini.
Betapa tidak, Albiceleste memuncaki klasemen memetik 4 poin. Sedangkan, sang lawan sudah dipastikan tersingkir karena telah menelan dua kali kekalahan.
Kondisi ini jelas menguntungkan, karena setidaknya, Argentina seperti menjalani partai formalitas. Kaki Lionel Messi dan kawan-kawan bisa melangkah lebih ringan.
Apalagi, melihat rekor pertemuan, Argentina masih di atas Negara Bob Marley tersebut. Namun jarak pertarungan kedua kubu yang sangat jauh sudah tentu tidak relevan. Kedua kubu terakhir bersua pada 2010, pertama kali sejak 1998 dan 1975. Tiga duel itu semua dimenangkan Tim Tango.
Rasanya, absennya Gerardo Martino dari sisi lapangan kontra Jamaika tidak memberikan pengaruh banyak bagi performa pemain. Martino dipastikan absen mendampingi tim buntut dari protes keras yang dilancarkan pada wasit ketika melawan Uruguay.
Bagi Messi, pertandingan kontra Jamaika bakal menandai caps ke-100 di level internasional. Pencapaian yang berbanding terbalik bersama Barcelona dan Argentina membuat sang pemain “gregetan”. Demi Argentina, Messi Rela Kehilangan Seluruh Gelar di Barcelona.
“Saya akan memberikan semuanya (gelar bersama Barcelona) demi memenangkan Copa Amerika. Tim ini pantas mendapatkannya atas cara mereka berjuang. Kami memiliki Piala Dunia yang hebat dan kami pantas mendapatkannya,” ucap Messi.