Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, menyebutkan hujan abu menyebar di beberapa wilayah, seperti Kediri, Malang, Blitar, Surabaya, Ponorogo, hingga Pacitan, Solo, Yogya, Boyolali, Magelang, Purworejo, serta Temanggung.
Sejumlah laporan menyebutkan, masyarakat di sejumlah kota di Jatim, Jateng hingga pulau Madura, merasakan langsung terpaan hujan abu tersebut.
Gunung Kelud yang terletak di perbatasan Kediri-Blitar, Jawa Timur, telah meletus sekitar pada pukul 22.50 WIB, Kamis (13/02) malam, demikian Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, dalam keterangan resminya.
Seorang pembaca BBC Indonesia yang tinggal di Magelang, Jateng, mengatakan, hujan abu terjadi di wilayah tempat tinggalnya.
“Agak parah, Magelang masih hujan abu, deras,” kata Faisal Alib dalam pesannya di situs Facebook BBC Indonesia, Jumat (14/02) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB.
Hujan abu menerpa wilayah Kediri hingga sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
Sementara, seorang warga di Surabaya, Merynda, mengatakan menyaksikan hujan abu di kotanya pada Jumat pagi. “Hujan abu lumayan tebal,” tulisnya di laman situs Facebook Indonesia.
Evakuasi warga
BNPB menyatakan, proses evakuasi terhadap warga yang terdampak letusan gunung Kelud, yaitu mereka yang tinggal di radius 10 km.
Mereka yang diungsikan adalah warga dari 35 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Blitar, Kediri, dan Malang.
“Jumlah penduduk terpapar sekitar 201.228 jiwa atau sekitar 58.341 jiwa kepala keluarga,” ungkap data BNPB.
Menurut BNPB, masyarakat yang tinggal di radius 15 km banyak yang kerja bakti membersihkan pasir dan abu di jalan, meskipun hujan abu masih berlangsung.
“Abu vulkanik gunung Kelud sampai ke kota Kamal, Madura,” kata Muhammad Taufik, dalam komentarnya.