Kata Farhat Abbas, dia diancam oleh mantan asistennya yaitu Silvi. Kepada penjaga toko di daerah Bekasi Silvi katanya meminjam golok yang mungkin diduga untuk mengancam Farhat.
“Kami bertemu Silvi tidak sengaja saat berbelanja di Toko Jaya Makmur 2, Kota Bogor, Senin malam. Tiba-tiba, dia (Silvi) minta golok ke pegawai di toko itu. Dikira buat daging, enggak tahunya buat mengancam saya, mau membunuh. Saat itu, dia bersama temannya,” ujar Farhat kepada Warta Kota, Selasa (27/1/2015).
Tak sampai di situ, pertikaian tersebut berlanjut di Mapolres Bogor Kota saat kedua belah pihak dimintai keterangan. Alih-alih hendak berdamai, Farhat mengaku dirinya malah diserang oleh Silvi dan suaminya.
“Kami semua dibawa ke Polres Bogor dan di sana saya diserang lagi sama dia dan suaminya. Suaminya ketika itu menyusul ke Polres,” ungkap Farhat.
Terkait pelaporan dirinya oleh Silvi yang lebih dulu, Farhat mengaku tidak ambil pusing. Ia percaya, mantan asistennya tidak punya celah untuk menjebloskan dirinya ke penjara.
“Itu hak dia melapor ke polisi. Buat saya, itu namanya maling teriak maling. Dia tidak punya celah menyerang saya karena tidak ada bukti. Dia mau bilang diserang, itu hanya retorika saja. Semua bukti ada di saya,” tuturnya.