Gembar-gembor kasus pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tata Chubby, penjaja cinta online, membuat teman-teman satu profesi Deudeuh cemas. Rindu–bukan nama sebenarnya, 30 tahun, mengatakan dirinya mulai was-was ada aparat yang tahu soal bisnis yang sudah digelutinya selama satu tahun ini di Jakarta.
“Saat ini mulai agak selektif pilih tamu,” kata dia saat ditemui Tempo di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 17 April 2015.
Dia juga mengaku mulai hati-hati saat berbincang dengan tamu yang baru pertama kali datang. Alasannya, dia belum yakin benar jika dia ingin curhat soal kehidupan pribadinya. Selama ini dia berpikir dengan tinggal di kos-kosan akan lebih aman karena lokasinya sangat privat.
Dia ingat benar soal cerita temannya yang pernah digelandang polisi tahun lalu. Saat itu, kata dia, sempat ada wartawan yang datang untuk wawancara. Temannya tak curiga sama sekali. Ternyata, wartawan ini membeberkan hal-hal yang seharusnya off the record. Akibatnya, satu minggu kemudian polisi menggerebek tempat tinggal temannya di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
“Makanya saya trauma dengan wartawan,” kata dia.
Hal ini pula yang membuat Rindu tak ingin basa-basi terlalu lama dengan tamunya. Dia juga takut jika berlama-lama akan membuat tamunya mengambil banyak kesempatan untuk melihat seisi kamarnya. Dia sadar bahwa dirinya juga rentan jadi korban pencurian. “Saat tamu datang, saya langsung minta laksanakan ‘tugas’,” kata dia.
Petualangan Rindu menjadi penjaja cinta online berawal saat temannya menawari bisnis ini saat dia baru tiba di Jakarta. Lama-kelamaan, ada orang lain yang melirik akunnya. Dia diajak untuk join dengan perantara agar namanya bisa lebih dikenal. Dia pun dibuatkan akun jejaring sosial di Facebook, Twitter, dan Omegle. Dia mengaku tak paham dengan cara kerja promosi di sana. Tapi, orang kepercayaannya ini memastikan akan sortir calon tamunya agar dia tak kena tipu.
Admin akun media sosialnya ini menggunakan nomor berbeda dengan nomor yang dia gunakan kepada para tamu yang sudah biasa datang dengan jalur privat via SMS atau pesan pendek. Dia mengatakan, nomor yang satunya ini digunakan untuk tamu yang dapat dipercaya dan sudah datang lebih dari satu kali. “Tapi, prinsipnya saya tak pilih-pilih tamu,” kata dia.