MEDAN – Dedi Nur Setianto (20), warga Jalan Jermal VII, Gang B Hen Jepang, Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, ditemukan tewas dengan posisi tergantung dengan sebuah tali nilon di dalam kamarnya, Rabu (4/2/2015) malam.
Informasi yang dihimpun, mayat mahasiswa semester-IV jurusan teknik mesin di Sekolah Tinggi Teknik (STT) Harapan Medan itu, pertama kali ditemukan oleh kedua orangtuanya, Sumarno dan Sumarni, saat setelah mereka pulang berjualan.
“Yang pertama tahu itu bapak sama mamaknya setelah mereka pulang jualan bakso dan jamu. Saat masuk rumah dan memeriksa kamar si Dedi, mereka langsung teriak karena anaknya tergantung di dalam kamar,” ujar Rani Silviana, tetangga sebelah rumah korban.
Rani yang merupakan adik kelas Dedi menceritakan, sekitar pukul 14.00 WIB masih melihat Dedi masuk ke dalam rumah dengan wajah murung. Ia pun sempat bertanya apa yang terjadi dengan kakak kelasnya itu.
“Selama ini aku tidak pernah melihat dia dengan seorang perempuan. Tapi beberapa waktu lalu dia sempat cerita kalau lagi dekat dengan perempuan. Makanya tadi waktu dia masuk rumah dengan wajah murung sempat kutanya apa lagi ada masalah. Tapi dia enggak menjawab apa. Makanya kami kaget sekali waktu tahu dia nekad bunuh diri. Mungkin karena putus cinta,” paparnya.
Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Agus Sobar Napraja saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian gantung diri tersebut. Namun, ia mengaku pihaknya tidak melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut karena permintaan keluarga korban.
“Benar, tadi petugas kita yang langsung menurunkan mayatnya. Tapi kita tidak melakukan penyelidikan atas kasus ini. Karena orangtua korban tidak mau dilakukan otopsi. Orangtua korban juga telah membuat surat yang menyatakan tidak akan menuntut di belakang hari,” tuturnya.