Bacaan Niat & Doa Sholat Tarawih dan Witir

Menyambut datangnya bulan suci Ramadahan, tentunya Banyak umat muslim yang ingin mengetahui tata cara, bacaan niat serta doa shalat tarawih dan witir yang paling tepat agar ibadah kita jadi sempurna. Di ruang lingkup masyarakat tertentunya kita seringkali melihat tata cara pelaksanaan yang berbeda di berbagai daerah. Lalu bagaimanakah salat tarawih yang benar? Manakah yang sesuai dengan syariat? Dan apakah tata cara, niat, serta doa yang selama ini kita amalkan sudah benar?

Berikut adalah tata cara, bacaan niat serta doa sholat tarawih dan witir yang tepat :

Shalat Tarawih merupakan shalat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan, dimana pada bulan-bulan biasa disebut dengan shalat tahajud. Hukum shalat Tarawih adalah sunnat muakkad, penting bagi muslim perempuan dan laki-laki. Shalat tarawih ini juga bisa dilakukan sendiri, bisa juga berjamaah. Masyarakat Indonesia secara umum pelaksanaannya setelah selesai shalat isya. Shalat Tarawih dalam ketentuan bisa dilaksanakan dalam rentang waktu sesudah isya sampai terbit fajar atau waktu subuh.

Jumlah Rakaat

Kita kadang melihat ada jamaah yang shalat tarawih-nya 20 rakaat dalam praktik sehari-hari, ada juga yang hanya melakukan 8 rakaat. Lantas mana yang benar? Tentang jumlah rakaat ini tidak ada keterangan pasti. Itu semua kembali pada keyakinan masing-masing. Tidak ada yang lebih utama, antara yang 8 rakaat maupun yang 20 rakaat. Pasalnya, Allah hanya menilai kekhusyukan kita dalam melaksanakannya, bukan dari jumlah shalat kita.

Tentang berapa rakaat yang harus dilakukan dalam setiap salam, kita juga kerap kali melihat adanya perbedaan. Ada yang dua rakaat salam, ada juga yang empat rakaat salam. Namun cara keduanya diperkenankan. Tapi yang lebih utama adalah yang dua rakaat salam, sesuai dengan sabda Rasulullah saw. “salat malam adalah dua rakaat-dua rakaat” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Niat Shalat Tarawih

Niat shalat tarawih cukup hanya diucapkan di dalam hati saja. Tidak ada anjuran untuk pengucapannya, terlebih jika pelafalan tersebut dapat mengganggu jamaah lain. Yang paling utama adalah niat tulus beribadah karena Allah.

Adapun niat shalat tarawih dua rakat adalah sebagai berikut:

“Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini (ma’muman/imaaman) lillahi ta’aalaa”

Artinya : Aku niat shalat Tarawih dua rakaat (menjadi ma’mum/imam) karena Allah Ta’ala.

Doa Shalat Tarawih

Dzikir berjamaah di antara salat tarawih dengan witir tidak ada tuntunannya dari Rasulullah saw. Yang benar, dzikir tersebut hanya dilakukan perseorangan, tidak perlu ada yang memimpin. Tentang doa usai shalat tarawih maupun di sela-sela tarawih, tidak ada tuntunan dari Rasulullah soal doa tersebut.

Shalat Witir

Shalat witir artinya shalat dengan jumlah bilangan ganjil, yang dilaksanakan sebagai penutup shalat tarawih atau shalat lail pada umumnya. Jumlah rakaatnya tidak mempunyai ketentuan khusus, bisa dikerjakan satu rakaat, tiga rakaat dan juga lima rakaat, atau lebih juga bisa, yang penting bilangannya harus ganjil. Seperti Sabda Nabi, “Witir itu hak. Siapa yang suka mengerjakan lima, kerjakanlah. Siapa yang suka mengerjakan tiga, kerjakanlah. Dan siapa yang suka mengerjakan satu, kerjakanlah.” (H.R. Abu Daud dan An-Nasa’i). Tapi pada umumnya, salat witir dikerjakan sebanyak tiga rakaat.

Sementara untuk niat shalat witir adalah sebagai berikut :

“Ushalli sunnatal witri ….(ma’muman/imaaman) lillahi Ta’aalaa’.

Artinya : aku niat shalat sunnah witir …. rakaat (menjadi ma’mum/imam) karena Allah Ta’aalaa.

Berikut Bacaan doa setelah salat witir :

Tata Cara, Bacaan Niat & Doa Sholat Tarawih dan Witir

“Ya Allah, aku berlindung dari kemurkaan-Mu melalui ridha-Mu, aku berlindung dari hukuman-Mu melalui permaafan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri.”

Tata Cara, Bacaan Niat & Doa Sholat Tarawih dan Witir

“Mahasuci Dzat yang Maha Menguasai lagi Mahasuci.” (H.r. Abu Daud; dinilai sahih oleh Al-Albani)

Doa ini dibaca hingga tiga kali dan tidak perlu diberi tambahan doa lain, “rabbul malaikati war-ruh”.