Persela Lamongan membidik pemasukan Rp 2,5 miliar dari tiket di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015. Angka tersebut bisa dicapai jika LA Mania-julukan suporter Persela-setia mendukung tim asuhan Iwan Setiawan setiap kali bermain di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur.
Musim lalu, pemasukan Persela dari tiket tidak sampai Rp 2,5 milair. Menurut Sekretaris Persela Muji Santoso hal ini disebabkan menurunnya minat suporter datang langsung ke Surajaya seiring merosotnya performa tim di paruh kedua ISl 2014.
Meskipun, hingga akhir paruh kedua kompetisi, Persela yang masih ditukangi Eduard Tjong mampu finis di empat besar wilayah Timur sekaligus lolos ke babak delapan besar.
“Penampilan tim di paruh kedua 2014 kurang bagus dan itu pengaruhnya ke penonton. Dari kapasitas stadion 14 ribu, rata-rata tiket terjual 12 ribu,” kata Muji saat ditemui di lapangan Progresif, Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/2/2015).
DI ISL 2015, lonjakan pemasukan dengan angka signifikan kemungkinan besar akan didapat Persela. Ini lantaran kembalinya format kompetisi dari dua wilayah ke satu wilayah. Jika musim lalu setiap tim hanya 10 kali bermain di kandang maka musim ini bertambah menjadi 17 pertandingan.
“Musim lalu di setiap pertandingan kami dapat 200 juta, tapi itu kotor. Proyeksi kami sendiri untuk biaya kompetisi mencapai Rp 20 miliar,” tukas Muji.