Joko Widodo Lakukan Pertemuan Enam Mata

Joko Widodo Lakukan Pertemuan Enam Mata

Aessina.com – Kamis (29 Januari 2015), Presiden Indonesia, Joko Widodo, atau lebih dikenal dengan sebutan Jokowi telah melakukan pertemuan khusus dengan Wakil Kepala Polri Komisaris, Jenderal Badrodin Haiti. Selain itu, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Inspektur Jenderal Budi Waseso pun ikut serta dalam pertemuan enam mata tersebut.

Jokowi tidak melibatkan lingkaran dalam presiden yang selama ini biasa mendampingi, seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

“Saya hanya tahu ada pertemuan, tapi saya tidak ikut mendampingi. Itu hanya presiden, Wakapolri dan Pak Budi Waseso,” kata Andi di Istana Kepresidenan, Kamis (29/1/2015).

Andi mengaku tak tahu apa yang dibicarakan presiden bersama Badrodin dan Budi Waseso. Dia menjelaskan, dirinya hanya mendampingi presiden bertemu Gubernur Papua Lukas Enembe dan para bupati. Setelah itu, presiden memanggil Badrodin dan Budi namun presiden tak didampingi siapa pun.

Hal tersebut juga diamini oleh Mensesneg Pratikno. Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu juga mengaku tak tahu menahu isi pembicaraan “spesial” presiden dengan dua pejabat tinggi Polri malam ini. Dia hanya menebak mungkin saja Presiden Jokowi memanggil keduanya untuk mendengarkan pendapat.

“Alasanya mungkin untuk berbicara saja. Presiden tidak didampingi oleh siapa pun,” ungkap dia.

Seperti diketahui, wartawan sempat melihat kedatangan Budi ke kompleks istana kepresidenan sekitar pukul 19.15. Ketika itu Budi datang seorang diri sambil berjalan kaki dari pintu pengamanan lapis luar menuju pintu utama istana.

Wartawan pun menanyakan tujuan Budi ke istana. Pria yang dikenal dekat dengan calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan itu menyatakan dia hanya diminta mendampingi Badrodin menghadap presiden.

Badrodin sudah terlebih dulu di dalam istana namun kedatangannya diduga melalui pintu lain. Usai bertemu presiden, baik Budi Waseso mau pun Badrodi menghindari wartawan. Mereka kemungkinan keluar dari pintu lain di istana yang jumlahnya mencapai empat pintu tersebut.