Peran Ibu dalam Pola Asuh dan Pengajaran Anak

Ibu dan balita merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan, karena Ibu dan anak telah bersama semenjak masa konsepsi, kehamilan hingga melahirkan dan hingga anak tumbuh dewasa. Dalam hal ini peranan Ibu lebih penting dan sangat dibutuhkan oleh seorang anak terutama yang masih berusia balita, karena seorang Ibu dapat memberikan perawatan dan pola pengasuhan terbaik bagi perkembangan dan pertumbuhan balita sesuai dengan tahapan usianya.

Ibu sangat mempengaruhi perkembangan anak mulai dari fisiknya, psikis hingga perkembangan sosial anak, di mana para Ibu hebat di dunia mampu memberikan apa – apa yang dibutuhkan oleh anak – anaknya mulai dari kasih sayang, perhatian hingga memenuhi kebutuhan gizi anak dengan sangat lengkap.

Ibu dan balita

Peranan Ibu sudah dimulai pada saat masa kehamilan, di mana bunda harus menjaga dengan sangat baik dan hati – hati kondisi bayi yang berada di dalam kandungan agar dapat lahir tepat waktu dan selamat, serta memperoleh kesehatan dan tumbuh kembang fisik bayi dengan sempurna. Peranan tersebut berlanjut saat Ibu melahirkan, Ia harus berjuang melawan hidup dan mati untuk melahirkan seorang anak dengan selamat, dan perjuangan pun berlanjut melalui peranan memberikan ASI eksklusif pada bayi.

Saat usia dini, para Ibu memiliki peranan untuk mendidik anak di rumah agar tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, mandiri dan dapat menguasai kosakata melalui cara bicara yang sesuai usianya. Peran aktif dari para Ibu dan Balita akan terus berlanjut hingga anak tumbuh dewasa nanti. Pentingnya peranan Ibu tersebut, tak membuat mereka melupakan kebutuhan asupan gizi yang dapat membuat balita tumbuh dan berkembang dengan baik, mereka membuat makanan dan minuman yang baik untuk kesehatan dan pertumbuhan anak – anaknya.

Pola asuh dan cara mengajari balita terhadap sesuatu hal tidak selalu berjalan sesuai keinginan para orangtua terutama Ibu, seperti saat balita yang sudah memasuki usia berbicara, namun belum dapat mengucapkan satu kata pun, tentu bunda merasa khawatir. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan bicara pada anak, salah satunya adalah tidak mengajak anak terus berbicara dengan anda dan terlalu fokus memberikan tayangan televisi pada anak.

Bunda, sebagai solusi untuk permasalahan tersebut, berikut kami berikan tipsnya untuk anda.

  1. Hindari membiarkan anak hanya pada satu titik fokus saja seperti menonton TV, video dan tayangan lainnya yang tidak mendidik. Akan lebih baik jika bunda terus mengajaknya berbicara agar Ia dapat melihat pergerakan mulut anda, karena biasanya balita akan  mengikuti pergerakan mulut dari Ibunya.
  2. Penuhi gizi, vitamin serta nutrisi penting yang dibutuhkan oleh balita, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan otak menangkap pola pengajaran yang anda berikan.
  3. Biarkan anak untuk bersosialisasi dengan teman – teman sebayanya, karena hal tersebut dapat membuat anak lebih mudah bergaul, sehingga mereka akan lebih cepat berbicara.
  4. Lakukan berbagai kegiatan antara bunda dan balita yang meliputi kegiatan mengasah kemampuan daya ingat anak serta daya bicara anak seperti kegiatan menyanyi.

Bunda, itulah sebagian tips yang dapat kami berikan untuk balita anda yang sedang belajar berbicara. Yang perlu diingat dan diperhatikan adalah jangan terlalu memaksakan sesuatu hal dengan tujuan agar anak cepat dapat berbicara dengan kosakata yang benar serta jelas, karena sesuatu yang dipaksakan malah akan menimbulkan trauma, dan bunda akan semakin kesulitan untuk mengajarinya.

Balita akan tumbuh dengan baik sesuai usianya termasuk untuk perkembangan cara bicaranya melalui pengajaran dan pola asuh yang anda berikan, karena Ibu dan Balita adalah dua sosok yang saling berhubungan.