Berita Terkini: Nutrisi Anak Indonesia di Bawah WHO

Nutrisi Lemak Anak Indonesia Kurang dari Rekomendasi WHO

DALAM asupan lemak ganda yang dibutuhkan anak-anak, sangat penting diselingi dengan Omega 3 dan Omega 6. Pasalnya, dapat mendukung tumbuh kembang dan kecerdasan otak mereka. Sayangnya, anak-anak Indonesia tidak memenuhi syarat nutrisi tersebut.

Menurut Ahli Kesehatan Masyarakat dari Departemen Epidemiologi FKMUI, Prof Dr dr Ratna Djuwita, MPH, asupan nutrisi lemak esensial anak Indonesia sangat kurang dari rekomendasi WHO. Seharusnya, dalam tumbuh kembangnya anak-anak butuh sekira 25-30 persen dari total lemak.

“Dari hasil penelitian kami tahun 2010, anak-anak usia 4-12 tahun total konsumsi asam lemak esensial sangat kurang. Dari total 25-30 persen, rata-rata median hanya 6,8 persen saja. Tentu ini jauh dari rekomendasi WHO yang sesungguhnya,” ujar Prof Ratna saat ditemui di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Tentu, kurangnya asupan nutrisi Omega 3 dan 6 ini mempengaruhi kesehatan dan kecerdasan anak-anak. Sehingga, mereka menjadi tidak aktif dan malas belajar di lingkungannya.

“Omega 3 dan 6 dibutuhkan untuk pertumbuhan sel otak. Kalau kekurangan memang ada dampak tumbuh kembangnya, tetapi tidak ada gejala khusus yang menjadi perhatian. Hanya saja, mungkin si anak akan memiliki kulit kering dan dan rambut rontok,” ungkapnya

Dapat disimpulkan bahwa mayoritas anak Indonesia masih butuh mendapat tambahan asupan lemak ganda yang seimbang. Asupan tersebut terdapat dalam variasi makanan yang juga memiliki kandungan karbohidrat, protein serta vitamin yang baik bagi tubuh.