Kegagalan Timnas Argentina, Penyesalan La Pulga

BARCELONA – Kegagalan Timnas Argentina mengklaim titel juara Dunia 2014 di Brasil lalu tampaknya akan selalu membuat sang megabintang, Lionel Messi dihantui rasa kecewa. Tim Tango harus tertunduk secara dramatis atas Jerman, 1-0.

Mario Götze menjadi mimpi buruk Argentina di Estadio Jornalista Mário Filho, 14 Juli tahun lalu. Berkat gol tunggal bintang Bayern Munich di ekstra time itu, Der Panzer mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di dunia untuk yang pertama kalinya sejak 24 tahun silam.

Albiceleste –julukan Timnas Argentina, berhasil mencapai partai final usai mengalahkan Belanda lewat drama adu penalti. Sedangkan sang juara lebih sadis, mempermalukan tuan rumah Brasil dengan skor spektakuler, 7-1.

Dalam sebuah wawancara dengan FIFA, La Pulga meluapkan penyesalannya. Meski berdasarkan hasil statistik Argentina hanya menguasai 39% penguasaan bola, Messi mengungkapkan bahwa rekan setimnya memiliki banyak peluang emas.

“Apa yang dapat saya katakan? Ini sangat menyedihkan, kami memiliki begitu banyak peluang bagus untuk memenangkan pertandingan. Peluang kami lebih baik (daripada Jerman) dan kami kecewa karena peluang tersebut tidak menghasilkan gol dan menyelamatkan kami,” ungkap Messi, seperti dilansir Goal, Jumat (6/2/2015).

Messi sendiri dianugerahi penghargaan Golden Ball atau pemain terbaik dunia menyusul penampilan inspirasionalnya untuk Argentina. Sebagai catatan, pemain berusia 27 tahun itu berhasil menyarangkan empat gol dan satu assist dalam tujuh penampilan.

Pemain bernama lengkap Lionel Andrés Messi Cuccittini itu menjadi pemain ketiga Argentina yang berhasil meraih penghargaan prestigious, Golden Ball. Sebelumnya ada nama Mario Kempes yang bersinar di gelaran Piala Dunia 1978 dan satu lagi, Diego Armando Maradona yang tampil menawan di Piala Dunia 1986 silam.