Berlangsungnya Final Australian Open sempat Terganggu Oleh Aksi Sekelompok Orang Protes

MELBOURNE – Laga final Australian Open 2015 yang mempertemukan antara Novak Djokovic dengan Andy Murray, sempat terganggu dengan aksi unjuk rasa oleh sekelompok orang yang memprotes kebijakan pemerintah setempat dalam menangani para pengungsi.

Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (2/2/2015), kejadian itu terjadi pada laga yang berlangsung di Rod Laver Arena, Minggu (1/2/2015) dalam pergantian set kedua. Kedudukan saat itu 4-3 bagi keunggulan Djokovic atas lawannya tersebut.

Sebuah spanduk bertulisan ‘Australia Open for Refugees’ atau ‘Australia Terbuka untuk Para Pengungsi’ terbentang di sisi venue pertandingan. Bahkan, beberapa orang juga terlihat memasuki lapangan pertandingan dengan mengunakan kaos bertuliskan sama dengan spanduk tersebut.

Hal itu lantas membuat laga antara Murray melawan Djokovic sempat terhenti kurang lebih lima menit. Laga baru dapat dilanjutkan setelah petugas keamanan berhasil mengamankan sekelompok orang tersebut untuk keluar dari arena pertandingan.

Pemerintah Australia telah menerapkan kebijakan garis keras terhadap pencari suaka yang datang dengan perahu, yang sering memicu kritik. Sejak Juli 2013 pemerintah mengirim “manusia perahu” ke penampungan di Pulau Manus Papua Nuigini, dan Nauru.